Kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kesakitan utama pada balita di Negara berkembang. Demikian juga di Wilayah Kerja Puskesmas Klapanunggal. Kondisi ini terlihat dari pertama prevalensi penyakit ISPA yang selalu mengalami kenaikan dan menempati urutan pertama dari sepuluh besar penyakit berdasarkan laporan tahunan Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi fisik lingkungan rumah yang meliputi kepadatan hunian, kelembaban, ventilasi rumah dengan kejadian ISPA. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2020 di Kecamatan Klapanunggal. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Subjek yang diteliti yaitu seluruh rumah yang didalamnya terdapat balita berusia nol sampai lima tahun dengan besar sampel 97 responden. Pengumpulan data melalui wawancara tersetruktur, observasu. Uji statistic menggunakan uji kai kuadarat. Ahsil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kepadatan hunian (OR= 8,254, p= 0,001), Ventilasi Rumah (OR= 2,625, p= 0,003), dan kelembaban rumah (OR= 3,010, p= 0,018) dengan kejadian ISPA. Berdasarkan penelitian ini upaya untuk mengurangi kejadian ISPA pada balita adalah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk menibgkatkan kualitas hunian rumah serta penyebarluasan informasi.
CITATION STYLE
Arihta Tarigan, D., & Heryanti, E. (2021). Perbedaan Kelembaban, Kepadatan Hunian, Ventilasi Rumah terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Balita. Jurnal Health Sains, 2(7), 871–876. https://doi.org/10.46799/jhs.v2i7.218
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.