Nietzsche berpandangan bahwa pembentukan nilai baik dan nilai jahat dapat ditelusuri dari perbedaan kelas sosial di peradaban kuno, khususnya Yunani, yaitu antara kelas atas (kaum tuan) dan kelas bawah bawah (kaum budak). Dari perbedaan kelas tersebut, Nietzsche mendefinisikan nilai baik sebagai semua ciri dan sifat dalam kaum tuan, sedangkan nilai buruk adalah semua ciri dan sifat dalam kaum budak. Adapun nilai jahat adalah hasil pembalikan nilai baik dalam kaum tuan yang dilakukan oleh kaum budak. Pembalikan nilai ini dapat terjadi karena ressentiment. Ressentiment ini juga menghasilkan nilai baik bagi kaum budak. Bornedal menganalisis bahwa proyek filsafat Nietzsche dalam pembentukan nilai baik dan nilai jahat tersebut terlalu menyederhanakan proses mental, dorongan, dan penilaian. Menurut Bornedal, oposisi antara baik dan jahat tidak pernah stabil, definisi baik dan jahat saling melengkapi, serta baik dan jahat merupakan oposisi relatif yang terkait dengan pembentukan makna baik dan jahat itu sendiri. Selain itu, baik dan jahat juga saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
CITATION STYLE
Wiyanto, Y. A. (2021). Analisis Bornedal atas Pandangan Nietzsche tentang Pembentukan Nilai Baik dan Jahat. Dekonstruksi, 4(01), 5–37. https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v4i01.57
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.