Energi listrik merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, akan tetapi diPasaman, Sumatra Barat ada sekitar 364 desa yang belum teralirkan listrik.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dibangun pembangkit listriktenaga air minihidro (PLTM) dengan kapasitas yang dibangkitkan 1–10 MW.PLTM adalah salah satu alternatif karena Pasaman memiliki Batang (sungai)Sumpur dan topografi yang berpotensi. Untuk merealisasikannya perlu adanyaperencanaan dari segi bangunan sipil berupa dimensi bendung, dan bangunanpelengkap. Berdasarkan hasil perhitungan dengan debit banjir (Q100) sebesar619 m3/det diperoleh dimensi bendung tinggi 5 m, lebar 43 m, dengan kolamolak bak tenggelam jari-jari 4,7 m. Dengan debit andalan (q) sebesar 14,5m3/det diperoleh bangunan pembilas dengan lebar 4,4 m, bangunan pengambil6 m. dan untuk menjaga tubuh bendung aman terhadap bahaya guling dangeser maka dihitung stabilitasnya. Berdasarkan stabilitas bendung nilaikeamanan pada kondisi normal Sf = 3,211 > 1,5 untuk stabilitas guling, Sf =2,280 > 1,5 untuk stabilitas geser, pada kondisi banjir nilai keamanan Sf =2,181 > 1,25 untuk stabilitas guling, dan Sf = 1,409 > 1,25 untuk stabilitasgeser.
CITATION STYLE
Fajri Hidayat, & Sih Andajani. (2020). ANALISIS STABILITAS BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO (STUDI KASUS; DESA SUNDETA, PASAMAN). Sainstek (e-Journal), 8(1), 29–36. https://doi.org/10.35583/js.v8i1.28
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.