Rumah adat Banjar dengan atap tinggi (Bubungan Tinggi) merupakan rumah adat yang diperuntukkan bagi kalangan bangsawan kerajaan. Di zaman modern, jenis bangunan ini digunakan sebagai desain arsitektur bangunan pemerintahan. Rumah adat sebagai warisan budaya mengandung kearifan lokal, dimana rumah didesain agar mampu beradaptasi dengan lingkungan, sehingga orang yang tinggal di dalamnya dapat merasa nyaman. Pada penelitian ini, dikaji karakteristik termal dari rumah Banjar bubungan tinggi, dengan menggunakan metode simulasi CFD. Hasil yang didapatkan bahwa desain atap bubungan tinggi sangat menguntungkan dalam hal serapan energi matahari, dimana atap tersebut mempunyai koefisien geometri (Rb) kecil, sehingga tidak banyak terpapar secara frontal terhadap sinar matahari. Bentuk atap tinggi juga akan menimbulkan banyak bayangan yang menaungi dengan maksimal. Pada hasil simulasi CFD, didapatkan bahwa atap bubungan tinggi menjadi tempat terkumpulnya udara panas, dikarenakan perbedaan tekanan dan gaya apung udara, sehingga udara panas akan naik dan terkumpul di atap yang lebih tinggi. Untuk menghindari terkumpulnya udara panas yang lebih banyak, maka rekayasa mekanik yang dapat dilakukan adalah dengan memasang blower yang dapat menghembus udara panas ke lingkungan, sehingga dapat membantu sirkulasi udara ruangan.
CITATION STYLE
Ikhsan, M. R., Ol Siska, M. S. M., & Hidayah, N. (2021). SIMULASI KARAKTERISTIK TERMAL PADA RUMAH BANJAR BUBUNGAN TINGGI DENGAN KOMPUTASI DINAMIKA FLUIDA. Scientific Journal of Mechanical Engineering Kinematika, 6(2), 99–106. https://doi.org/10.20527/sjmekinematika.v6i2.195
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.