PEMANFAATAN SATWA LIAR SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA PARIT PADANG, KABUPATEN BANGKA

  • Dipa F
  • Syafutra R
  • Dalimunthe N
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
17Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kekayaan alam yang berlimpah baik keanekaragaman tumbuhan maupun satwa di Pulau Bangka terus dimanfatkan oleh masyarakat dalam proses kehidupan dari dahulu hingga sekarang, seperti yang dilakukan oleh warga lokal Desa Parit Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui satwa liar apa saja yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Pedindang, serta untuk mengetahui apa saja bagian yang dimanfaatkan, jenis pemanfaatan, dan cara pengolahan dari satwa liar tersebut. Metode yang digunakan adalah snowball sampling yang meliputi survei pendahuluan dan pengumpulan informan, serta wawancara yang meliputi pengumpulan informasi data. Hasil yang didapat bahwa Satwa liar yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional adalah sebanyak 7 spesies yang dikelompokkan ke dalam 4 kelas, yaitu mammalia (3 spesies), pisces (1 spesies), reptil (2 spesies), dan insecta (1 spesies). Bagian satwa liar yang dimanfaatkan adalah daging, otak, empedu dan air liur. Jenis pemanfaatan satwa liar adalah sebagai obat Asma, Obat Kulit, Pemulihan Bekas Operasi , Penambah Stamina Pria , dan bahkan batuk. Cara pengolahan satwa liar yang dimanfaatkan adalah dimasak, dibakar untuk diambil minyaknya, dicampur dengan bahan lain, dan tanpa diolah (dimakan secara mentah).

Cite

CITATION STYLE

APA

Dipa, F., Syafutra, R., Dalimunthe, N. P., & Priyansah, S. (2023). PEMANFAATAN SATWA LIAR SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA PARIT PADANG, KABUPATEN BANGKA. CONSERVA, 1(1), 14–22. https://doi.org/10.35438/conserva.v1i1.190

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free