Hasil kalus merupakan tahapan penting dalam memperbanyak bahan tanam kelapa sawit melalui kultur jaringan karena merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan jumlah klon yang akan dihasilkan. Selain media tanam, hasil kalus juga dipengaruhi oleh organ dan latar belakang genetik ortet yang digunakan sebagai sumber eksplan, serta lamanya inkubasi di ruang pembudidayaan. Daun dari empat individu yang berasal dari dua persilangan tetua (DS029D x LM002T dan BJ126D x LM002T) digunakan sebagai sumber eksplan untuk mengetahui pengaruh genetik sumber ortet, urutan daun, dan lamanya inkubasi eksplan terhadap jumlah kalus yang dihasilkan. Daun yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun pada lapisan pelepah ke-4,-5, -6, -7 dan -8. Adapun peubah yang diamati adalah hasil kalus masing-masing sumber ortet setiap bulannya. Hasil penelitian menunjukkan sumber ortet persilangan BJ126D x LM002T memberikan hasil kalus yang lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan persilangan DS029D x LM002T. Jumlah kalus paling tinggi dihasilkan dari persilangan BJ126D x LM002T (MK 3) pada daun -4 dan waktu inkubasi 0-6 bulan.
CITATION STYLE
Ernayunita, E., Nazri, E., Diah Setiowati, R., Yuli Rahmadi, H., & Yenni, Y. (2022). Peran Sumber Ortet, Nomor Daun dan Waktu Inkubasi Terhadap Hasil Kalus Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, 30(3), 153–160. https://doi.org/10.22302/iopri.jur.jpks.v30i3.186
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.