Kualitas Semen Babi Landrace Dalam Pengencer Semen Sitrat-Kuning Telur Yang Ditambah Glukosa Dengan Konsentrasi Berbeda

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama simpan dalam pengencer semen Beltsville Thawing Solution (BTS) terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas dan derajat keasaman (pH) semen babi landrace. Semen yang digunakan berupa semen segar dari pejantan babi Landrace berusia 4 tahun. Penelitian ini menggunakan metode eksperiment menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (P0 10%, P1 10%, P2 10% dan P3 10%) dan empat ulangan sehingga terdapat 16 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengencer semen BTS berbeda nyata (P>0,05) terhadap motilitas spermatozoa dengan nilai rata-rata setiap perlakuan adalah P0 (68,25%), P1 (58,25%), P2 (38,50%) dan P3 (10,75%). Persentase viabilitas spermatozoa berbeda nyata (P<0,05) diantara perlakuan, dimana pada perlakuan P2relatif sama dengan perlakuan P3 dan P4 namun lebih tinggi terhadap perlakuan P1 dengan nilai masing-masing perlakuan P1 (83%), P2(90,1%), P3 (93,5%)dan P4(91,5%). Persentase abnormalitas spermatozoa hasil analisis sidik ragam (ANOVA) dari setiap pelakuan terdapat perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) dimana nilai P1 (8,2%), P2 (9,2%), P3 (8,1%) dan P4 (9,2%). Derajat keasaman (pH) berbeda nyata (P<0.05) diantara perlakuan, dimana perlakuan P1relatif sama dengan P2 namun lebih tinggi dari perlakuan P4. Sebaliknya perlakuan P3 relatif sama dengan perlakuan P1,P2 dan P4,dengan nilai masing-masing perlakuan adalah P1 (8,36), P2 (7,99), P3 (7,676) dan P4 (6,83). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan konsentrasi glukosa berbeda dalam pengencer semen sitrat kuning telur dengan kualitas yang baik yaitu pada perlakuan P3 dengan konsentrasi glukosa 15% rata-rata persentase motilitas individu 64%, persentase spermatozoa hidup 93,5%, persentase abnormalitas spermatozoa 8,1% dan rata-rata pH (derajat keasaman) semen 7,68.