Aplikasi kencan secara daring atau online mulai marak digunakan oleh berbagai kalangan. Penggunaan aplikasi ini semakin berkembang dan dinilai dapat membantu mendapatkan teman atau pasangan dibanding dengan cara-cara tradisional yang dahulu digunakan. Namun, aplikasi tersebut juga mulai digunakan untuk hal-hal yang berbahaya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, seperti kejahatan penipuan hingga kejahatan yang berkaitan dengan kekerasan seksual. Artikel ini memfokuskan pembahasan terkait kejahatan tersebut dengan menggunakan teori gaya hidup atau lifestyle-exposure theory. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena “Tinder Swindler” pada aplikasi kencan secara daring (online dating). Data dalam penelitian ini didapatkan dengan melakukan penelusuran terkait studi studi pustaka yang relevan dengan kasus yang diangkat. Artikel ini menemukan bahwa bahwa berdasarkan data-data kasus yang diambil, aktivitas rutin seseorang dalam menggunakan aplikasi kencan online berisiko tinggi dalam menciptakan peluang terjadinya kejahatan siber. Semakin sedikit keterpaparan seseorang maka akan semakin sedikit peluang terjadinya kejahatan siber.
CITATION STYLE
Yuliastuti, A., Pabita, D. T., Avialda, H., & Hartono, N. S. (2022). Analisis Fenomena ‘Tinder Swindler” pada Aplikasi Online Dating Menggunakan Lifestyle Exposure Theory. Deviance Jurnal Kriminologi, 6(2), 169. https://doi.org/10.36080/djk.1872
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.