Penulisan yang memaparkan pandangan beberapa agama yang ada di Asia tentang Trinitas dan bagaimana gereja mempertahankan dan mempertanggungjawabkan doktrin tersebut dalam konteks Asia. Allah adalah “Satu dalam hakekat,dibedakan dalam tiga persona” (Mia ousia, tres hypostates). Doktrin Tritunggal sangat vital bagi teologi dan juga bagi pengalaman dan hidup Kristen. Allah Tritunggal adalah keutuhan dan kepenuhan hidup, berada dalam hubungan yg kekal, dan dalam persekutuan yg tak pernah putus atau berhenti. Hal ini membuat penyataan dan pengungkapan diri Allah dapat dimengerti. Persekutuan yang mengikat Trinitas, menjadi dasar bagi persekutuan lingkungan umat manusia, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan secara istimewa dalam lingkungan gereja, karena di situ Roh Kudus menjadi Pengantara persekutuan itu. Rekomendasi dari penulis adalah untuk gereja dan jemaatnya agar mempertahankan dan mempertanggungjawabkan doktrin Trinitas dalam konteks Asia, khususnya dalam konteks masyarakat yang ada di sekitarnya.
CITATION STYLE
Ruku, N. (2021). MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN DOKTRIN TRINITAS DALAM KONTEKS ASIA. Jurnal Arrabona, 3(2), 131–151. https://doi.org/10.57058/juar.v3i2.41
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.