ABSTRAKSalah satu kegawatdaruratan yang sering menimpa anak usia dini adalah tersedak sehingga perlu kesiapan dalam penanganan secara cepat dan tepat pada kasus tersedak yang dapat meningkatkan keberhasilan dan tingkat kelangsungan hidup. Tujuan pengabdian masyarakat ini bertujuan melakukan pemberdayaan masyarakat terutama pada guru dan orang tua yang memiliki anak usia dini dalam penanganan kasus tersedak pada anak. Metode pendekatan yang dilakukan berupa pendidikan kesehatan dengan ceramah, diskusi, dan demonstrasi penatalaksanaan tersedak pada bayi dan anak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 2021 bertempat di TK Pembina Banjarmasin. Peserta terdiri dari guru dan orang tua siswa sebanyak 18 orang yang terdiri 7 guru dan 11 orang tua siswa. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan secara bertahap, yaitu penyuluhan terkait tersedak melalui ceramah dan diskusi, dilanjutkan pemutaran video dan mendemonstrasikan teknik penanganan tersedak, evaluasi dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada peserta di awal (pre-test) dan di akhir (post-test). Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat yang tim lakukan didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan guru dan orang tua dalam penanganan tersedak dilihat dari perubahan nilai rata-rata yang diperoleh, yaitu sebelum diberikan edukasi sebesar 8,44 dan setelah pemberian edukasi meningkat sebesar 9,67. Saran dari hasil pengabdian masyarakat ini perlunya pertimbangan pihak sekolah untuk menciptakan kesadaran guru dan memasukkan kursus pertolongan pertama darurat tersedak dalam kurikulum. Kata kunci: pengetahuan; tanggap darurat; tersedak; taman kanak-kanak One of the emergencies that often afflicts early childhood is choking, so it is necessary to be prepared for quick and appropriate treatment in cases of choking which can increase success and survival rates. The purpose of this community service is to empower the community, especially teachers and parents who have early childhood in handling cases of choking in children. The approach method used is in the form of health education with lectures, discussions, and demonstrations on the management of choking in infants and children. The implementation of this community service was carried out on December 7, 2021 at the TK Pembina Banjarmasin. Participants consisted of 18 teachers and parents consisting of 7 teachers and 11 students' parents. Community service activities are carried out in stages, namely counseling related to choking through lectures and discussions, followed by video playback and demonstration of choking handling techniques, evaluation is carried out by giving questionnaires to participants at the beginning (pre-test) and at the end (post-test). Based on the results of the community service that the team did, it was found that there was an increase in the knowledge of teachers and parents in handling choking seen from the change in the average value obtained, namely before being given education it was 8.44 and after giving education it increased by 9.67. Suggestions from the results of this community service need consideration from the school to create teacher awareness and include choking emergency first aid courses in the curriculum. Keywords: knowledge; emergency response; choking; kindergarten
CITATION STYLE
Trifianingsih, D., & Anggraini, S. (2022). TANGGAP BAHAYA TERSEDAK DAN PENATALAKSANAANYA PADA ANAK. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(4), 1944. https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.11571
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.