Abstract
Terjadi 508 kasus kecelakaan Bus Transjakarta di tahun 2021, hasil investigasi yang dilakukan oleh KNKT mengungkapkan salah satu penyebabnya adalah kelelahan pramudi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan dan analisis faktor risiko terkait fatigue pada pramudi Bus Rapid Transit dan Non-BRT Transjakarta Tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Sampel penelitian sebanyak 124 Pramudi BRT dan Non-BRT Transjakarta. Variabel Independen pada penelitian ini yaitu factor risiko terkait pekerjaan (Durasi Kerja, Shift Kerja, Waktu Istirahat, Commuting Time, Beban Kerja). Variabel kovariat pada penelitian ini yaitu factor risiko terkait pekerja (Usia, Jenis Kelamin, IMT, Konsumsi Kafein, Riwayat Penyakit Hipertensi, Riwayat Penyakit Diabetes, Kuantitas Tidur). Penelitian cross-sectional menggunakan kuesioner Swedish Occupational Fatigue Index (SOFI) untuk mengukur kelelahan dan NASA-TLX untuk mengukur beban kerja. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan uji kai kuadrat dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian ini menujukkan sebanyak 48,4 % (60) pramudi mengalami fatigue dan sebanyak 55,6% (64) pramudi tidak mengalami fatigue. Variabel IMT, usia, dan Kuantitas tidur memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan. Faktor pekerjaan yang paling dominan memengaruhi kelelahan adalah beban kerja walaupun tidak ditemukan hubungan secara signifikan.
Cite
CITATION STYLE
Megaranti, S. A. (2022). Analisis Faktor Risiko Keluhan Fatigue Pada Pramudi BRT (Bus Rapid Transit) dan Non-BRT Transjakarta Tahun 2022. National Journal of Occupational Health and Safety, 3(2). https://doi.org/10.59230/njohs.v3i2.6199
Register to see more suggestions
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.