This study aims to determine the performance of local revenue and expenditure budget of Morowali District in the period of 2011-2015. This research is quantitative descriptive. This study uses: (1) analysis performance of the local revenue consisting of variance revenue analysis, regional financial ratio analysis, (2) analysis of local expenditure performance includes: variance analysis of local expenditure, analysis of local expenditure activity, and analysis of local expenditure efficiency. The analysis shows that the performance of Morowali District’s local revenue and expenditure budget is poor due to: (1) variance revenue analysis is rated poorly because it has a negative difference; (2) analysis of local financial ratio shows that: (a) the degree of decentralization is very low, (b) independence ratio is very low with a pattern of instructive relationships, (c) dependence ratio has a high level of dependency and (d) effectiveness ratio is considered ineffective. Meanwhile the analysis of the performance of local expenditure shows: (1) variance expenditure analysis is considered good because it has a positive difference (2) activity ratio of expenditure is rated good while capital expenditure is considered less fit because Morowali District prioritizes its budget for operational expenditure than capital expenditures (3) efficiency analysis of expenditure is rated efficient. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja anggaran pendapatan belanja daerah Kabupaten Morowali pada periode tahun 2011-2015. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan alat analisis (1) analisis kinerja pendapatan daerah yang terdiri dari Analisis Varians Pendapatan, Analisis Rasio Keuangan Daerah, (2) analisis kinerja belanja daerah terdiri dari Analisis Varians Belanja Daerah, Analisis Keserasian Belanja Daerah, dan Analisis Efisiensi Belanja Daerah. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kinerja APBD Kabupaten Morowali dilihat dari analisis kinerja pendapatan daerah Kabupaten Morowali memiliki kinerja kurang baik hal ini ditunjukkan (1) Analisis Varians Pendapatan dinilai kurang baik karena memiliki selisih negatif. (2) Analisis Rasio Keuangan Daerah terdiri dari (a) Derajat desentralisasi dinilai masih sangat rendah, (b)Rasio Kemandirian dinilai masih sangat rendah dengan pola hubungan instruktif, (c) Rasio Ketergantungan dinilai memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan (d)Rasio Efektivitas PAD dapat dikategorikan tidak efektif. Sedangkan jika dilihat dari analisis kinerja belanja daerah: (1) Analisis Varians Belanja dinilai baik karena memiliki selisih positif (2) Rasio Keserasian belanja operasi dinilai serasi sedangkan belanja modal dinilai kurang serasi, dimana Kabupaten Morowali lebih memprioritaskan anggaran belanjanya untuk belanja operasi dibandingkan dengan belanja modal (3) Analisis Efisiensi Belanja dinilai efisien.
CITATION STYLE
Gramini, M., Kasim, M. Y., & Bidin, C. R. K. (2017). ANALISIS KINERJA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MOROWALI PADA PERIODE TAHUN 2011-2015. Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako (JIMUT), 3(1), 41–56. https://doi.org/10.22487/jimut.v3i1.71
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.