Implementasi Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

  • Andayasari L
  • Opitasari C
N/ACitations
Citations of this article
109Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan salah satu bentuk pemberdayaan peran serta masyarakat untuk pengendalian penyakit tidak menular. Saat ini terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi implementasi program Posbindu PTM di Provinsi Jawa Barat. Desain penelitian ini adalah potong lintang. Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dan focus group discussion. Informan utama berasal dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, kader, dan masyarakat. Data kuantitatif didapatkan dari 187 responden yang berkunjung ke Posbindu PTM. Sebagian besar adalah perempuan dan berumur 45 tahun ke atas. Faktor pendukung pelaksanaan program Posbindu PTM adalah adanya pedoman Posbindu PTM, Posbindu kit, kader yang mampu mengidentifikasi faktor risiko PTM, kesiapan tenaga medis dan paramedik dalam penanganan PTM, serta adanya dukungan dari kepala Dinas kesehatan dalam menangani PTM. Sedangkan faktor penghambatnya adalah dana yang terbatas, kurang lengkapnya penyuluhan yang diberikan kader, kurangnya dukungan dari perangkat desa, dan tidak adanya tenaga medis/paramedik. Perlu peningkatan sosialisasi program Posbindu PTM dalam meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan, serta dilengkapinya Buku Pedoman Posbindu PTM dan Posbindu kit untuk masing-masing Posbindu PTM. Kata kunci: Posbindu PTM, kader, dana, PTM Abstract Integrated coaching post for non-communicable diseases (Posbindu PTM) is a form of empowering community participation to control non-communicable diseases (NCDs). Currently, there is an increase in the prevalence of NCDs in Indonesia. The aim of this study was to identify the implementation of the Posbindu PTM program in West Java Province. This was a cross sectional study. The data collected was quantitative and qualitative data. Qualitative data were obtained through in-depth interviews and focus group discussions. The informants of the study came from the district health agency, public health centers, cadres and the community. A total of 187 participants visiting Posbindu PTM were interviewed, mostly were women and aged ≥ 45 years. Supporting factors for the implementation of the Posbindu PTM program are the availability of guidelines and Posbindu kit, capability of cadres to identify the risk factors of NCDs, readiness of medical and paramedical personnel in non communicable management and the support from the head of the health department in non communicable management. The inhibiting factors are limited budget, lack of counseling by cadres, lack of support from village officials, and lack of medical/ paramedical personnel. It is necessary to increase the socialization of the Posbindu PTM program in increasing awareness of their health and to complete the guidelines and kits for each Posbindu PTM. Keywords: Posbindu PTM, cadres, funding, PTM

Cite

CITATION STYLE

APA

Andayasari, L., & Opitasari, C. (2020). Implementasi Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 168–181. https://doi.org/10.22435/jpppk.v3i3.2713

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free