Pengembangan tanaman jarak pagar banyak diarahkan ke lahan kering iklim kering di wilayah Timur Indo-nesia, sehingga masalah utama yang dihadapi adalah kekurangan air. Oleh karena itu, perlu dicari bahan tanaman yang sesuai untuk lahan kering dengan produktivitas tinggi. Salah satu cara untuk memperoleh ba-han tanaman tersebut ditempuh melalui seleksi genotipe. Hasil evaluasi produksi terhadap 421 aksesi plasma nutfah di Asembagus sampai umur satu tahun telah diperoleh 26 aksesi potensial yang berproduktivitas tinggi. Untuk menindaklanjuti hasil tersebut dilaksanakan penelitian uji daya hasil terhadap 26 aksesi potensial jarak pagar dengan kontrol IP-3A, bertujuan untuk mendapatkan beberapa aksesi yang berpotensi produksi dan berkadar minyak tinggi. Penelitian dilaksanakan di KP Asembagus mulai Desember 2009 hingga Novem-ber 2010. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok diulang tiga kali. Parameter yang diamati me-liputi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah tandan, jumlah kapsul/tanaman, hasil biji kering, berat 100 biji, dan kadar minyak, serta data curah hujan selama penelitian berlangsung. Analisis data menggunakan ana-lisis ragam dengan pembandingan Tukey taraf 5%. Hasil penelitian terpilih tiga aksesi jarak pagar yang da-lam kondisi tanpa pengairan di musim kemarau memiliki produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan IP-3A dan berkadar minyak lebih dari 35%. Tiga aksesi tersebut yaitu SM-100/NTB, HS-48/NTT, dan SP-88/ Sulsel, masing-masing sampai dengan umur 12 bulan menghasilkan biji kering sebesar 827,8 kg; 824,2 kg; dan 818,0 kg/ha dengan kadar minyak 39,5%; 41,2%; dan 39,3%. Development of physic nut (Jatropha curcas L.) is directed to dry climate in Eastern Indonesia, so the main problem encountered is the lack of water. Therefore, it is necessary to find a suitable plant material to dry land with high productivity. One way to obtain plant material was taken through genotype selection. Evalua-tion of the production of 421 germplasm accessions in Asembagus until the age of one year, has gained 26 accession of high potential productivity. To follow up on this results, another research was conducted on 26 accessions of physic nut potential to control IP-3A, aiming to get some potential accession production and high oil yield. Research conducted at Asembagus Experimental Station from December 2009 until November 2010. Treatment arranged in a randomized block design, repeated three times. Parameters observed were plant height, number of branches, number of bunches, number of capsules per plant, weight of 100 dried seed, and oil content, as well as rainfall data during the study. Analysis of data using various analysis with Tukey's comparison level of 5%. The results showed that selected three accessions (SM-100/NTB, HS-48/NTT, and SP-88/Sulsel) in the absence of irrigation in the dry season up to the age of 12 months had higher productivity than the IP-3A and oil yield over 35%, viz. yield of dry beans 827.8 kg, 824.2 kg, and 818.0 kg per hectare with oil content of 39.5%, 41.2%, and 39.3%, respectively.
CITATION STYLE
Sudarmo, H., & Djumali, . (2016). Uji Daya Hasil Beberapa Aksesi Jarak Pagar Berpotensi Produksi dan Berkadar Minyak Tinggi pada Lahan Kering di Asembagus. Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri, 5(1), 20. https://doi.org/10.21082/bultas.v5n1.2013.20-30
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.