Pandangan Alkitab Tentang Praktik Bisnis di Kalangan Hamba Tuhan Penuh Waktu

  • Palabirin B
  • Ronda D
N/ACitations
Citations of this article
94Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pertama, bisnis merupakan suatu kegiatan menyalurkan jasa dari produsen kepada konsumen untuk menghasilkan keuntungan yang dipakai untuk kemuliaan Allah. Di mana dalam bisnis seorang hamba Tuhan penuh waktu haruslah memperhatikan tujuan bisnis, fungsi bisnis, etika bisnis, sasaran bisnis sesuai dengan ajaran ke-Kristenan karena bisnis adalah milik Allah. Kedua, bisnis bukan hal yang kotor dan tidak ada larangan dalam Alkitab bahwa seorang hamba Tuhan penuh waktu boleh berbisnis sebaliknya firman Tuhan banyak mengajarkan bagaimana seharusnya melakukan bisnis dengan benar. Walaupun tidak ada larangan tetapi seorang hamba Tuhan harus memiliki prinsip yaitu jika jemaatnya mampu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya maka ia harus fokus untuk pelayanan saja seperti halnya pelayanan yang dilakukan oleh kaum Lewi pada masa Perjanjian Lama tetapi jika jemaat tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan hamba Tuhan maka tidak salah jika mereka melakukan bisnis. . Ketiga, walaupun tidak ada salahnya hamba Tuhan untuk berbisnis namun tidak semua aliran gerja menyetujui hamba Tuhan untuk berbisnis. Ini semua tergantung aturan tata gereja masing-masing, jika tata gereja mengizinkan hamba Tuhan boleh berbisnis maka itu boleh dilakukan asalkan tidak menjadi batu sandungan bagi jemaatnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Palabirin, B., & Ronda, D. (2010). Pandangan Alkitab Tentang Praktik Bisnis di Kalangan Hamba Tuhan Penuh Waktu. Jurnal Jaffray, 8(2), 35. https://doi.org/10.25278/jj71.v8i2.45

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free