This study discusses the relevance of character education through traditional arts in Indonesia, in this case, Reog in Ponorogo Regency. Furthermore, this research also explores character education through the phenomenology of the body and the transformation of experience into character education that occurs when individuals appreciate the performance of Reog Ponorogo. This research method uses naturalistic qualitative, with a phenomenological approach to the Reog Ponorogo phenomenon and its relationship to character education. The limitations of this research are asphalt in this study are Ponorogo Regency, temporal limits in July-December 2019, and the content limit lies in the aspect of aesthetic experience and transformation that occurs in its relevance to character education. Data obtained from observations, interviews, and subsequent documentation studies were analyzed descriptively about the history of Reog Ponorogo, its performances, experiences, and its relevance to character education. The results show that the phenomenological experience of the Reog Ponorogo show has relevance to character education and cultural education through education which plays a major role in cultural transmission. The education of local wisdom nationalism can also be well explained by the Reog Ponorogo show through the metaphors in the show as a symbol of aspects that will be explained to the public. There is character education in the Reog Ponorogo performance which creates an atmosphere of the transformation of cultural arts and culture towards character education by developing an environment in which cultural approaches are highly considered and prepared with cultural skills and practices as supporting the learning media of the younger generation. AbstrakPenelitian ini membahas tentang relevansi pendidikan karakter melalui seni tradisi di Indonesia, dalam hal ini adalah Reog di Kabupaten Ponorogo. Lebih lanjut, penelitian ini juga mengeksplorasi pendidikan karakter melalui fenomenologi penubuhan dan transformasi pengalaman ke dalam pendidikan karakter yang terjadi ketika individu mengapresiasi pertunjukan Reog Ponorogo. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif naturalistik, dengan pendekatan fenomenologis terhadap fenomena Reog Ponorogo dan keterkaitannya dengan pendidikan karakter. Batasan penelitian ini aspasial dalam penelitian ini adalah Kabupaten Ponorogo; batasan temporal pada bulan Juli-Desember 2019; dan batasan isi terletak pada aspek pengalaman estetik dan transformasi yang terjadi dalam relevansinya terhadap pendidikan karakter. Data yang didapatkan dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi selanjutnya dianalisis secara deskriptif tentang kesejarahan Reog Ponorogo, pertunjukannya, pengalaman-pengalaman, dan relevansinya terhadap pendidikan karakter. Hasil menunjukkan bahwa pengalaman fenomenologis atas pertunjukan Reog Ponorogo memiliki relevansi terhadap pendidikan karakter dan pendidikan budaya melalui pendidikan yang memainkan peran utama dalam transmisi budaya. Pendidikan nasionalisme kearifan lokal juga dapat dijelaskan dengan baik oleh pertunjukan Reog Ponorogo melalui metafor-metafor dalam pertunjukannya sebagai simbol aspek yang akan dijelaskan kepada masyarakat. Terdapat pendidikan karakter di dalam pertunjukan Reog Ponorogo yang menciptakan suasana transformasi seni budaya menuju pendidikan karakter dengan mengembangkan lingkungan di mana pendekatan budaya sangat dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan keterampilan serta praktik budaya sebagai pendukung media belajar generasi muda.
CITATION STYLE
Sriana, F. Y., Trisakti, T., & Yanuartuti, S. (2020). Pengalaman Fenomenologis Pertunjukan Reog Ponorogo dan Relevansinya terhadap Pendidikan Karakter. LOKABASA, 11(1), 38–49. https://doi.org/10.17509/jlb.v11i1.25193
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.