Isu Keagamaan pada Gangguan Psikotik Fokus pada Agama Islam

  • Nahdarina R
  • Karimah A
N/ACitations
Citations of this article
11Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar Belakang : Siswa sekolah menengah pertama (SMP) dapat didefinisikan sebagai seseorang yang berada pada tahap remaja awal yang sedang menjalani pendidikan di sekolah jenjang menengah pertama.  Sebagai  seorang remaja, siswa SMP dituntut untuk mampu mengatasi permasalahan, mandiri, berprestasi dan asertif. Untuk melakukan hal itu diperlukan self-esteem yang baik. Salah satu faktor yang memengaruhiself esteem adalah keluarga karena merupakan lingkungan yang pertama dan terdekat yang dapat memengaruhiself-esteem siswa. Bagaimana keluarga dapat memengaruhiself-esteem siswa dapat dilihat dari bagaimana orangtua menerapkan pola asuh pada anaknya.Tujuan Penelitian : Menganalisis hubungan antara jenis pola asuh orangtua dengan   tingkat self-esteem pada siswa SMP Negeri 2 Bengalon Kabupaten Kutai Timur.Metode Penelitian : Penelitian  ini merupakan penelitian analitik observasional yang bersifat cross sectional.  Rancangan ini dipilih untuk menganalisis hubungan antara  pola asuh orangtua dengan menggunakan Kuesioner Pola Asuh Anak (KPAA) Raden Irawati Ismail dengan tingkat self esteem yang menggunakan versi Indonesia dari Kuesioner Self Esteem Rosenberg  pada siswa SMP Negeri 2  Bengalon Kabupaten Kutai Timur.Hasil penelitian : Didapat 214 siswa yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jenis pola asuh authoritative 194 (90,7%), permissive 9 (4,2%) dan authoritarian 11(5,1%). Adapun self-esteem pada siswa lebih banyak yang normal 186 (86,9%) daripada yang rendah 28 (13,1%). Dari analisis uji korelasi Spearman dan Chi square didapatkan nilai p > 0,05.Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara jenis pola asuh orangtua dan tingkat self-esteem pada siswa-siswa di  SMP negeri 2 Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Hal ini menunjukkan ada banyak faktor lain yang memengaruhiself-esteem siswa, seperti kemampuan menyesuaikan diri; adanya dukungan (support) dari keluarga, guru, teman sekelas (classmates), dan rekan-rekan (peers); adanya konflik dalam  keluarga dan prestasi di sekolah.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nahdarina, R., & Karimah, A. (2020). Isu Keagamaan pada Gangguan Psikotik Fokus pada Agama Islam. Jurnal Psikiatri Surabaya, 7(1), 21. https://doi.org/10.20473/jps.v7i1.19311

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free