Waktu kerja 510 menit sehari dengan waktu istirahat 30 menit di dirasakan oleh karyawan PT. Yogya Indo Global terlalu berat. Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu ini mempunyai 4 stasiun kerja yaitu stasiun proses Plenner, proses Jointer, Telthing dan potong belah. Untuk mengurangi beban kerja fisik tersebut pada penelitian ini akan dilakukan penentuan lama waktu istirahat menggunakan Metode Penilaian Tidak Langsung dengan kategori beban kerja fisik (fisiologis), Denyut Nadi (denyut/menit), klasifikasi %CVL (Cardiovasculair Load), menghitung konsumsi energi, dan menghitung kebutuhan waktu istirahat. Penelitian dilakukan pada waktu istirahat Pukul 09.30 dan Pukul 15.00 WIB. Pengukuran denyut Nadi dilakukan menggunakan Metode 10 Denyut yang kemudian berpengaruh pada jumlah konsumsi energi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada stasiun kerja mesin Plenner, mesin Jointer dan dan Telthing berada dalam klasifikasi % CVL beban kerja sedang hal ini dikarenakan berada pada level 30%-60%. Berdasarkan hasil dari perhitungan maka pada stasiun kerja proses Plenner, Jointer, Telthing dan potong belah perlu dilakukan penambahan waktu masing-masing sebesar 10 menit, 5 menit, 13 menit dan 10 menit pada pukul 09.30 dan penambahan 28 menit, 25 menit, 35 menit dan 15 pada pukul 15.00.
CITATION STYLE
Hidayat, W., Ristyowati, T., & Putro, G. M. (2020). Analisis Beban Kerja Fisiologis sebagai Dasar Penentuan Waktu Istirahat untuk Mengurangi Kelelahan Kerja. OPSI, 13(1), 62. https://doi.org/10.31315/opsi.v13i1.3469
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.