Pengelolaan kawasan konservasi, tidak dapat dilepaskan dari keberadaan masyarakat yang ada di sekitarnya. Salah satu aspek penting dalam memahami masyarakat adalah dengan mengetahui konstruksi komunikasi yang berkembang dalam suatu kelompok masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran fenomena komunikasi yang berkembang pada masyarakat sekitar TWA Sorong beserta konstruksi pembentuknya sebagai implikasi interaksi masyarakat dengan sumber daya hutan di sekitarnya. Penelitian ini berlandaskan pada paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Adapun strategi yang digunakan adalah strategi studi kasus melalui metode observasi, wawancara dan desk study. Hasil penelitian menunjukkan adanya fenomena konvergensi simbolik yang menyebabkan adanya informasi tidak simetris antara pemerintah dengan masyarakat dalam konteks sejarah TWA Sorong dan dapat mengakibatkan terjadinya kondisi legal tidak legitimate. Konvergensi simbolik secara kuat dikonstruksi oleh tradisi komunikasi oral (oral tradition) dan karakteristik masyarakat perkampungan yang masih kuat dengan adat dan hak ulayat.
CITATION STYLE
Mutiono. (2020). FENOMENA DAN KONSTRUKSI KOMUNIKASI MASYARAKAT DI SEKITAR TWA SORONG PAPUA BARAT. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 18(01), 67–79. https://doi.org/10.46937/18202029342
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.