Acquisition is one of corporate strategy with the aim of gaining profits. The benefits obtained are expected to have a positive impact not just on one side of companies but on both companies. An advantage situation will occur when merger and acquisition activity is gaining synergies, as a result of corporate synergies expected to improve the performance of the company. This study aims to analyze the differences in firm performance before and after mergers and acquisitions on corporate merger and acquisition activity. Corporate performance is measured by using financial ratio: return on equity as a measure of profitability, fixed asset turnover as measure of activity, debt to asset ratio as measure of solvency and quick ratio as measure of liquidity. Quantitative methods is used in this study, take the data from all public companies doing acquisitions in Indonesia Stock Exchange (IDX) with the period 2012 to 2017. Sampling in the study using purposive sampling method, with data obtained by 30 corporate acquisitions. Nonparametric test used was the Statistic Descriptives and Wilcoxon Signed Ranks Test to answer the hypothesis. The results of this study are that there are no significant differences in profitability ratios, in the activity ratios there are no significant differences, in solvability ratios there are significant differences, and there is no significant differences in liquidity ratios. But in descriptive statistic testing the ratio of fixed asset turnover, debt to asset ratio, and return on equity is headed towards positive after the acquisition activity that shows the synergy obtained by the acquiring company after making acquisition. Akuisisi merupakan salah satu bentuk strategi perusahaan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kedua perusahaan. Keuntungan tersebut akan terjadi apabila kegiatan akuisisi ini memperoleh sinergi, akibat dari sinergi perusahaan ini diharapkan akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan pengakuisisi. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu return on equity sebagai alat ukur profitabilitas, fixed asset turnover sebagai alat ukur aktivitas, debt to asset ratio sebagai alat ukur solvabilitas dan quick ratio sebagai alat ukur likuiditas. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang melakukan kegiatan akuisisi pada periode 2012-2017 dan terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan metode purposive sampling denga data yang diperoleh sebanyak 30 perusahaan yang melakukan kegiatan akuisisi dan mengolah data dengan menggunakan software SPSS 26. Pengujian non parametric yang digunakan adalah statistik deskriptif dan wilcoxon signed rank test untuk menjawab hipotesis. Adapun hasil penelitian ini adalah rasio profitabilitas tidak terdapat perbedaan yang signifikan, pada rasio aktivitas tidak terdapat perbedaan yang signifikan, pada rasio solvabilitas terdapat perbedaan yang signifikan dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio likuiditas. Namun dalam pengujian statistik deskriptif rasio fixed asset turnover, debt to asset ratio, dan return on equity menuju kearah positif setelah dilakukannya kegiatan akuisisi yang menunjukan adanya sinergi yang diperoleh perusahaan pengakuisisi setelah melakukan akuisisi
CITATION STYLE
Lim, J., & Ruslim, H. (2020). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Akuisisi Periode 2012-2017. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan, 2(1), 282. https://doi.org/10.24912/jmk.v2i1.7469
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.