Peningkatan jumlah penduduk berperan besar dalam peningkatan jumlah sampah yang ditimbulkan. Salah satu daerah di Indonesia yang sudah menerapkan tata pengelolaan sampah agar dapat dimanfaatkan ialah Kota Tegal, melalui dinas lingkungan hidup Kota Tegal, pemerintah berupaya untuk menangani pengelolaan sampah, baik organik maupun non organik serta limbah berbahaya. Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal masih didapati beberapa masalah seperti belum tersedianya gudang untuk menempatkan barang atau fasilitas yang jarang digunakan sehingga dapat menimbulkan pemborosan tempat, sehingga hal tersebut dapat menggangu pekerja dan termasuk dalam pemborosan tempat. Oleh karena itu masalah tersebut perlu diselesaikan. Pada penyelesaian masalah tersebut digunakan metode 5S. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang 5S dalam usaha pengurangan waste pada pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa luas area pengelolaan sampah organik adalah 200 m2 dengan panjang 20 m dan lebar 10 m. Dalam penelitian ini area kerja pada pengelolaan sampah organik akan dirancang 5S dan memberikan usulan layout baru karena di TPST Akhir Mintaragen Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal belum menerapkan 5S sehingga kurang tertatanya letak peralatan atau fasilitas di ruang kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah telah dirancang 5S guna memperbaiki sistem kerja pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal serta untuk menangani permasalahan yang ada di lokasi kerja.
CITATION STYLE
Mahesa, A. A., Utami, S. F., & Adiasa, I. (2021). ANALISIS PERANCANGAN SISTEM KERJA MENGGUNAKAN METODE 5S PADA RUANG PROSES PRODUKSI PUPUK ORGANIK DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TEGAL. Hexagon Jurnal Teknik Dan Sains, 2(2), 59–65. https://doi.org/10.36761/hexagon.v2i2.1088
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.