Studi ini menganalisa filsafat ‘keadaan baik’ (well-being) yang tertuang dalam berbagai macam teori, seperti teori hedonisme (hedonism theory), teori pemenuhan keinginan (desire-fulfilment theory) dan teori daftar tujuan (objective-list theory). Ditinjau dari cara menjelaskan, kajian teoretis well-being dibagi dalam dua cara: pertama, teori enumeratif (enumerative theory) yang fokus pada hal-hal apa saja yang menambah well-being. Kedua, teori eksplanatoris (explanatory theory) yang bertujuan untuk menjelaskan mengapa sesuatu itu menambah well-being. Teori hedonisme dan teori daftar tujuan masuk dalam enumeratif, sedangkan teori pemenuhan keinginan masuk dalam eksplanatoris. Dengan metode studi kepustakaan (library research) dan analisis teori penulis menggarisbawahi bahwa pertama, dalam perpektif filosofis terdapat beraneka ragam teori mengenai well-being. Kedua, terdapat perbedaan konsep teoretis antara satu teori dengan teori lainnya. Ketiga, Walaupun ada perbedaan konsep antara masing-masing teori, namun dapat saling memperkaya untuk lebih memahami konsep filosofis well-being secara komprehensif.
CITATION STYLE
Tumanggor, R. O. (2018). PEMAHAMAN WELL-BEING DARI PERSPEKTIF FILSAFAT. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 2(1), 350. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v2i1.1628
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.