Bajakah adalah salah satu tumbuhan khas Kalimantan Tengah. Salah satu jenis bajakah yang ada yaitu jenis Kalawalit. Pada penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa bajakah kalawalit memiliki kandungan phenol dan antibakteri. Selain itu belum banyak penelitian lain terkait akar bajakah kalawalit yang diujikan terhadap aktivitas antioksidan. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar fenol total dan nilai IC50 pada ekstrak akar bajakah yang diektraksi dengan metode yang berbeda.Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode infundasi, refluks dan masserasi. Uji kualitatif menggunakan uji warna, uji kuantitatif penetapan kadar total fenol dilakukan dengan menggunakan reagen Folin-Ciocalteau dan penentuan IC50 menggunakan metode DPPH dengan spektofotometri UV-Vis.Hasil penelitian menunjukan bahwa akar bajakah kalalawit yang diekstraksi dengan metode infundasi menghasilkan kadar fenol sebesar 10,89%, metode refluks menghasilkan 49,19% dan dengan metode maserasi menghasilkan kadar 28,89%. Sedang untuk nilai IC50 akar bajakah kalalawit memiliki aktivitas antioksidan dengan kekuatan yang aktif, dimana yang diekstraksi dengan metode infundasi menghasilkan IC50 60,47 µg/mL, dengan metode refluks menghasilkan IC50 52,81 µg/mL dan dengan metode maserasi menghasilkan IC50 56,74 µg/mL.
CITATION STYLE
Febriyanti, R. R. F. (2024). PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI TERHADAP KADAR FENOL TOTAL DAN NILAI IC50 EKSTRAK AKAR BAJAKAH KALALAWIT. Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi, 13(1), 81–90. https://doi.org/10.30591/pjif.v13i1.6526
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.