Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi komunikasi antarbudaya penyuluh keluarga berencana dalam mensosialisasikan metode kontrasepsi jangka panjang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretif, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Infoman dalam penelitian ini sebanyak 11 (sebelas) informan yang terdiri dari penyuluh keluarga berencana, akseptor KB metode kontrasepsi jangka panjang, akseptor KB non metode kontrasepsi jangka panjang dan pembantu pembina keluarga berencana desa (PPKBD). Hasil penelitian menunjukan bahwa penyuluh keluarga berencana memiliki kompetensi komunikasi antarbudaya yang meliputi motivasi melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar dapat memilih kontrasepsi yang sesuai dan terhindar dari henti pakai penggunaan kontrasepsi, pengetahuan terkait materi penyuluhan dan pengetahuan budaya, kemampuan membangun komunikasi dengan masyarakat, kemampuan menerima perbedaan yang ada dimasyarakat dan memiliki karakter yang baik. Upaya yang dilakukan penyuluh keluarga berencana dalam mengatasi hambatan komunikasi adalah membawa akseptor KB untuk memberikan testimoni kepada masyarakat, melakukan konseling kepada suami dan istri serta menjelaskan hukum penggunaan kontraspsi dalam agama Islam.
CITATION STYLE
Hildan Mawardi, Lubis, L. A., & Kholil, S. (2021). Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Penyuluh Keluarga Berencana dalam Mensosialisasikan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. KomunikA, 17(2). https://doi.org/10.32734/komunika.v17i2.7108
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.