Populasi geriatri di seluruh dunia mengalami peningkatan. Di Indonesia sebanyak 7% penduduk adalah geriatri dan diperkirakan akan terus meningkat. Potensi penggunaan obat tidak tepat atau potentially inappropriate medication (PIM) menjadi salah satu permasalahan dalam terapi pasien geriatri. Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi kejadian PIM adalah dengan menggunakan kriteria Beers. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian potensi penggunaan obat tidak tepat pada pasien geriatri berdasarkan kriteria Beers 2019 yang menebus obat di Apotek X Kota Bengkulu dan faktor resiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian PIM. Penelitian dilakukan secara cross-sectional dan prospektif. Pengambilan data dilakukan selama bulan Agustus-Oktober 2021. Kejadian potensi pengobatan tidak tepat berdasarkan kriteria Beers 2019 dianalisis secara deskriptif dan hubungan antara faktor resiko dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan dari 115 resep pasien geriatri berusia ≥ 65 tahun ditemukan kejadian PIM pada 56 pasien (48,70%) dengan jumlah kejadian PIM sebanyak 101. Kejadian PIM tersebut adalah penggunaan obat yang harus dihindari sebanyak 34,65%, obat yang dapat digunakan dengan perhatian sebanyak 54,46% dan interaksi obat yang harus dihindari sebanyak 10,89%. Obat diuretik seperti furosemid dan spironolakton adalah obat-obat yang banyak digunakan namun berpotensi tidak tepat digunakan oleh geriatri. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa jumlah penggunaan obat berhubungan dengan kejadian PIM pada pasien rawat jalan geriatri dengan nilai p < 0,000.
CITATION STYLE
Rahmawati, R., Harianti Putri, Y., Handayani, D., Pertiwi, R., Putri Nurlita, S., Kamilla Putri, D., & Alawiya Simanullang, K. (2022). POTENSI PENGGUNAAN OBAT TIDAK TEPAT PADA PASIEN RAWAT JALAN GERIATRI BERDASARKAN KRITERIA BEERS 2019. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, 9–14. https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.125
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.