The marriage practice of Prophet Muhammad (SAW) with Aisha RA has generated various perspectives among Islamic law experts. Starting from Aisha RA's young age, which is considered too young, and the figure of Prophet Muhammad who is made as a role model by Muslims. This research will attempt to find the quality as well as the understanding of hadiths about the factors that led to the marriage. This is important to refute some views that claim that Prophet Muhammad deliberately married an underage child and even took away Aisha RA's childhood. Likewise, the view that Prophet Muhammad tended to marry underage girls. The method used to study the quality of related hadiths is the method of Takhrij Al-Hadith. This is because the hadith that explains this was narrated by Imam Ahmad bin Hanbal, whose authenticity cannot be confirmed yet. As for finding the understanding of hadith scholars about the hadith, the method of understanding the hadith is used so that the comprehension can be known comprehensively. Of the two hadiths that tell about the factors of Aisha RA's marriage to Prophet Muhammad, it was found to be of high quality (shahih), so it can be concluded that the marriage was driven by the command of revelation and the initiative of his companion named Khawlah. This finding refutes the biased view of some people regarding the marriage of Prophet Muhammad with a young girl and even "labeling" him as a pedophile. ABSTRAKPraktik pernikahan Rasulullah SAW dengan Aisyah RA melahirkan berbagai sudut pandang di kalangan pakar hukum Islam. Dimulai dari umur Aisyah ra yang dianggap masih terlalu kecil serta sosok Rasulullah yang dijadikan panutan oleh umat Islam. Penelitian ini akan berusaha mencari kualitas sekaligus pemahaman hadis tentang faktor yang mendorong terjadinya pernikahan tersebut. Hal ini penting untuk membantah beberapa pandangan yang mengatakan bahwa Rasulullah telah sengaja menikahi anak di bawah umur bahkan merampas masa kanak-kanak Aisyah ra. Begitu pula pandangan bahwa Rasulullah cenderung menikah dengan gadis di bawah umur. Metode yang digunakan untuk meneliti kualitas hadis terkait adalah dengan metode Takhrij Al-Hadits. Hal ini dikarenakan bahwa hadis yang menerangkan hal tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal yang belum bisa diyakini ke-shahih-annya. Adapun untuk menemukan pemahaman ulama hadis terhadap hadis tersebut digunakan metode pemahaman hadis sehingga dapat diketahui pemahamannya secara komprehensif. Dari 2 hadis yang menceritakan tentang faktor pernikahan ‘Aisyah ra dengan Rasulullah ditemukan berkualitas shahih, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernikahan tersebut didorong oleh perintah wahyu serta inisiatif dari sahabat beliau yang bernama Khawlah. Temuan ini membantah pandangan miring sebagian masyarakat terkait pernikahan Rasulullah dengan gadis kecil bahkan men”cap” beliau dengan phedouphil.
CITATION STYLE
Fitria, R., & Ilyas, E. (2022). Menelisik Kualitas dan Pemahaman Hadis tentang Faktor yang Mendorong Rasulullah SAW Menikahi Aisyah. Jurnal Ilmiah Al-Mu Ashirah, 19(2), 221. https://doi.org/10.22373/jim.v19i2.17816
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.