Pendidikan dini mengenalkan anak cara mengelola uang sangat dibutuhkan agar si kecil tumbuh menjadi pribadi yang lebih menghargai uang. Terkait hal tersebut, PT. Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI) merilis program BNI Taplus Anak bagi anak usia 0 sampai dengan 17 tahun. Untuk memproklamirkan layanan tersebut, dibuatlah iklan yang sangat dekat dengan realita hidup orang tua dan anak. Iklan ini menceritakan sekelompok band dengan nama “Kancil” yang beranggotakan 5 orang dengan nuansa pluralitas tinggi dimana mereka memiliki perbedaan suku, ataupun warna kulit tetapi tetap menjadi satu mewujudkan impian menjadi Band yang mengikuti perlombaan. Permasalahan penelitian ini terletak pada makna tanda pola kebahasaan sinematik iklan BNI Taplus Anak Versi Band Kancil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan pola penceritaan dalam iklan BNI tersebut, kemudian mengidentifikasi kategorial masing-masing alur sinematiknya dan mengungkap makna tandanya. Penelitian ini mengambil kajian kualitatif Semiologi Sinema Christian Metz yang berusaha membangun model dari sistem kebahasaan film sebagai teks, yaitu terdapat pada sintagma sebagai kelompok yang terstruktur dari tanda-tanda.Temuan riset diperoleh bahwa makna secara tersirat yang menampilkan tatanan pluralitas dibahasakan mengalun ke depan serta memiliki alur sistematis tidak hanya berpaku pada imaji produk sebagai penyokong nilai produksinya namun tanggung jawab moral dalam menyajikan ide cerita berhasil terpaparkan kepada khalayak penonton. Sineas yang menciptakan ide kreatif pembuatan iklan ini berhasil merajut jalannya cerita secara kongruen, pola bercerita secara kronologis ditelusuri pada tingkatan yang lebih kecil lingkup kerangkanya menyiratkan makna yang serupa dan konsisten berupa pluralitas.
CITATION STYLE
Farady Marta, R., & Robin, P. (2019). KEBAHASAAN SINEMATIK BERNUANSA PLURALITAS DALAM IKLAN BNI TAPLUS ANAK. Communication, 10(1), 16. https://doi.org/10.36080/comm.v10i1.810
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.