Kemudahan informasi dan komunikasi telah membuat pergeseran pusat informasi dan komunikasi dimana semakin memudahkan orang mencari, membaca tanpa harus pergi ke perpustakan. Hal ini merupakan tantangan bagi Pepustakaan yang secara fisik masih diperlukan, dilestarikan dan dikembangkan sebagai jendela informasi dan pengetahuan. Ditingkat masyarakat sendiri terjadi pergeseran dari budaya membaca menjadi budaya menatap/menonton layar. Untuk itu diperlukan inovasi perpustakaan baik dari paradigma (perpustakaan secara fisik) maupun bentuk layanan. Sebagai upaya menggerakkan minat baca tersebut, Kabupaten Bantul mengeluarkan Perbub dimana salah satu pasalnya tentang “Pembudayaan Kegemaran Membaca” yang dilakukan melalui Keluarga, Satuan Pendidikan dan Komunitas Baca Masyarakat. Karang Taruna sebagai bagian dari keluarga dan komunitas merupakan kelompok strategis yang dapat dijadikan sebagai actor pembangunan desa/dusun. Karang Taruna juga di tingkat pemerintahan memiliki payung hukum yang bersifat lintas sektoral serta dapat dijadikan sebagai kawah candradimuka pemuda pemudi dalam mengaktualisasikan diri di desa/dusun. Aktualisasi Karang Taruna pernah dilaksanakan di Perpustakaan Jayari Serut palbapang Bantul namun mengalami stagnasi. Upaya menjawab persoalan dan kebutuhan di Perpustakaan Jayari dilakukan melalui membangun inovasi di perpustakaan dengan memfasilitasi WIFI, perangkat komputer dan sistem informasi perpustakaan.
CITATION STYLE
Zulfiar, M. H., Mutiarin, D., & Supangkat, G. (2021). SIM PERPUSTAKAAN JAYARI BERBASIS KARANGTARUNA DI DUSUN SERUT PALBAPANG BANTUL. Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat. https://doi.org/10.18196/ppm.311.253
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.