Memandang strategisnya posisi ujian nasional, khususnya dalam mata pelajaran matematika, dirasakan perlu dikembangkan suatu model pendampingan guru dalam menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional pada mata pelajaram Matematika di Sekolah Inklusi. Model pendampingan guru ini diawali dengan proses tes diagnostik kepada siswa kelas XII atau kelas 3 SMA Inklusi. Selanjutnya hasil tes diagnostik akan dikomunikasikan dengan guru matematika sekolah bersangkutan. Hasil tes diagnostik itu memuat kekuatan dan kelemahan siswa, dalam arti pokok bahasan/sub pokok bahasan apa saja yang dikuasai dan kurang dikuasai oleh siswa. Selanjutnya berdasarkan kelemahan siswa tersebut dilakukan treatmen terhadap guru. Dalam kegiatan treatmen tersebut, guru diberi input materi tentang metode atau strategi pembelajaran untuk menyelesaikan masalah/soal pada pokok bahasan yang kurang dikuasai oleh siswa. Selanjutnya guru mengaplikasikan metode atau strategi tersebut di kelas. Dalam kurun waktu tertentu, siswa diuji kembali dengan soal yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Ujian Nasional dan proses diatas berulang kembali sebanyak 2 – 3 putaran sebelum pelaksanaan Ujian Nasional. Kata Kunci: Model pendampingan guru, Ujian Nasional, Tes diagnostik, Treatmen
CITATION STYLE
Ikhwanudin, T. (2017). MODEL PENDAMPINGAN GURU DALAM MENGHADAPI PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA DI SEKOLAH INKLUSIF. PRISMA, 6(2). https://doi.org/10.35194/jp.v6i2.125
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.