Obesitas dapat meningkatkan masalah kesehatan masyarakat karena merupakan faktor penyebab utama dalam pengembangan berbagai penyakit seperti dislipidemia, aterosklerosis, kardiovaskular dan lainnya. Hal tersebut terjadi melalui peningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS). Peningkatan produksi ROS menyebabkan stres oksidatif hingga kerusakan sel. Stres oksidatif dalam tubuh dapat dilihat dari kadar Malondialdehyde (MDA) serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kadar MDA serum orang yang obesitas dan non – obesitas. Jenis penelitian menggunakan desain case control study. Subjek penelitian berjumlah 35 orang yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu orang yang obesitas dan non – obesitas. Pengukuran kadar MDA serum dilakukan dengan metode TBARs (Thiobarbituric Acid and Reactive Substances) dengan spektrofotometri, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji T-Test Independent. Penelitian ini menghasilkan rata-rata kadar MDA serum yang obesitas adalah 1,7 ± 0,4 nmol/ml dan rata-rata kadar MDA serum yang non – obesitas adalah 1,5 ± 0,5 nmol/ml. Hal ini menunjukkan orang yang obesitas memiliki kadar MDA yang lebih tinggi dibandingkan orang yang non – obesitas, dengan nilai p=0,200 (p>0,05) yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar MDA serum antara orang yang obesitas dengan non – obesitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar MDA serum antara obesitas dengan non – obesitas.
CITATION STYLE
Ashar, Y. K. (2023). SERUM MALONDIALDEHID PADA OBESITAS DAN NON OBESITAS. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 7053–7057. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.22473
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.