Latar belakang : Kasus burnout meningkat pada masa pandemi COVID-19, terdapat peningkatan sebanyak sebesar 39% dan penurunan kinerja sebesar 20% selama pandemi COVID-19. Penelitian belum pernah dilakukan di RS PKU Muhammadiyah oleh karena itu peneliti melakukan penelitian mengenai gambaran burnout di PKU Muhammadiyah Sragen. Tujuan : Mengklasifikasikan tingkat burnout pada Perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Sragen selama masa pandemi COVID-19. Metode : Penelitian descriptive survey, teknik pengambilan sampel total sampling dengan kriteria inklusi yaitu (1) Perawat pelaksana (2) bersedia menjadi responden (3) masa kerja > 1 bulan, dan kriteria ekslusi diantaranya (1) Perawat dalam masa cuti (2) tidak sehat. populasi 65 perawat, sampel 65 responden, instrumen penelitian kuisioner MBI-HSS (Maslach Burnout Inventory Human service survey). Analisa data univariat. Hasil : Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden mengalami burnout tingkat sedang yaitu sebanyak 35 responden (38.5%), berusia 20-29 sebanyak 34 (52.3%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 53 responden (81.5%) pendidikan terakhir DIII Keperawatan sebanyak 55 responden (84.6%), berstatus menikah sebanyak 57 responden (87.7%), dengan masa kerja1-10 tahun sebanyak 56 responden (86.4%). Kesimpulan Mayoritas tingkat burnout responden mengalami burnout sedang yaitu sebanyak 35 responden (38.5%). Kesimpulan : Burnout dapat dicegah dengan mengubah lingkungan sekitarnya, termasuk faktor-faktor individual dan interpersonal yang terdapat didalamnya.
CITATION STYLE
Dewi, P. S., & Silvitasari, I. (2022). Gambaran Burnout Syndrome Perawat pada Masa Pandemi COVID-19 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sragen. ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing), 3(2), 56–61. https://doi.org/10.30787/asjn.v3i2.937
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.