Abstract
Industri minyak goreng sawit di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu minyak goreng curah dan minyak goreng bermerek. Saat ini terdapat bermacam-macam keunggulan minyak goreng bermerek, salah satunya adalah minyak goreng fortifikasi vitamin A. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa 90% rumah tangga melakukan penggorengan sebanyak 4-8 kali per hari. Minyak goreng yang digunakan berulang-ulang dapat mengalami oksidasi (bereaksi dengan udara) sehingga meningkatkan kadar bilangan peroksida. Konsumsi minyak goreng yang mengandung bilangan peroksida yang tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi saluran pencernaan, diare, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penggorengan terhadap peningkatan bilangan peroksida pada minyak goreng curah dan minyak goreng fortifikasi vitamin A. Metode:
Cite
CITATION STYLE
Siswanto, W., & Mulasari, S. A. (2015). PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN TERHADAP PENINGKATAN PEROKSIDA MINYAK GORENG CURAH DAN FORTIFIKASI VITAMIN A. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health), 9(1). https://doi.org/10.12928/kesmas.v9i1.1546
Register to see more suggestions
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.