Pada pasien rawat inap, pemasangan infus atau kateter vena perifer merupakan prosedurinvasif yang paling sering dilakukan. Pasien yang menerima terapi intravena selamadirawat di rumah sakit diperkirakan sekitar setengah dari keseluruhan pasien. Lebih dari90% pasien di rumah sakit menerima terapi intra vena melalui beberapa alat intravena(Chang & Peng, 2018). Komplikasi yang paling sering terjadi akibat terapi intravena yangditandai dengan pembengkakan, kemerahan, infiltrasi (kebocoran cairan dari vena),demam, nyeri, infeksi kulit lokal, dan infeksi aliran darah adalah phlebitis (Mihala et al.2018). Kemenkes RI (2017) menyatakan bahwa phlebitis adalah ditemukannya tanda-tanda kemerahan seperti terbakar, adanya pembengkakan, adanya rasa sakit apabiladilakukan penekanan, adanya ulkus sampai eksudat purulen atau keluarnya cairan jikaditekan pada daerah lokal tusukan infus.
CITATION STYLE
Batubara, K., Siregar, H. K., Sinaga, E., & Pangaribuan, R. (2021). PENGARUH PERAWATAN DAERAH PEMASANGAN INFUS TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS DI RS KOTA KISARAN. Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah, 4(2), 58–66. https://doi.org/10.32584/jikmb.v4i2.1124
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.