ABSTRAK Bayi baru lahir (BBL) merupakan periode kritis pada awal kehidupan. Jika orang tua tidak waspada dan tidak mengenali tanda bahayanya, bisa berakibat fatal. Untuk mencegah kondisi ini, ibu perlu memahami buku KIA yang telah dimiliki. Dalam hal ini, kepemilikan buku KIA ini belum seiring dengan pemahaman isinya. Untuk meningkatkan pemahaman buku KIA melalui pemberdayaan keluarga dalam deteksi tanda bahaya BBL. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan pelatihan kepada orang tua tentang deteksi tanda bahaya pada bayi baru lahir. Sasaran kegiatan adalah ibu hamil di wilayah Puskesmas Sidotopo Surabaya. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi dan demontrasi. Jumlah sasaran 30 orang. Karakteristik ibu hamil, terbanyak berusia antara 21-30 tahun (73,4%), sebagian besar sebagai ibu rumah tangga (63,3) dan lulus SMA (53,3%). Sebagaian besar ibu tidak mengalami keluhan (80%) dan berada pada trimester 3 (53%). Hampir semua ibu telah memiliki buku KIA (93,35), namun sebagian besar (76,7) jarang mempelajarinya. Setelah pelatihan, ada peningkatan pemahaman (pengetahuan) tentang tanda bahaya bayi baru lahir dengan menggunakan buku KIA. Sebelum pelatihan nilai rata-rata pengetahuan sebesar 76, setelah pelatihan menjadi 86,7. Sebagai evaluasi pelatihan, hampir seluruh ibu menyatakan sangat bermanfaat adanya kegiatan pelatihan tentang pemantauan deteksi tanda bahaya BBL. Kata Kunci: Pemberdayaan, Buku KIA, Tanda Bahaya ABSTRACT Newborns (BBL) is a critical period in early life. If parents are not alert and do not recognize the danger signs, it can be fatal. To prevent this condition, mothers need to understand the MCH handbook that they already have. However, ownership of this KIA book has not been matched by understanding its contents. The purpose of the activity is to improve understanding of the MCH handbook through empowering families in detecting the danger signs of BBL. The method used is to provide training to parents about BB detection. The target of the activity is pregnant women in the Sidotopo Public Health Center Surabaya. The methods used in this training are lectures, questions and answers, discussions, simulations and demonstrations. The target number is 30 people. The characteristics of pregnant women, mostly between the ages of 21-30 years (73.4%), mostly as housewives (63.3) and graduated from high school (53.3%). Most of the mothers had no complaints (80%) and were in the 3rd trimester (53%). Almost all mothers already have MCH books (93.35), but most (76.7) rarely study them. After the training, there was an increase in understanding (knowledge) of the danger signs for newborns using the MCH handbook. Before training the average value of knowledge was 76, after training it was 86.7. As an evaluation of the training, almost all mothers stated that it was very useful to have training activities on monitoring the detection of the danger signs of BBL. Keywords: Empowerment, MCH Book, Danger Sign
CITATION STYLE
Suksesi, S., Utami, S., & Susilaningrum, R. (2023). Pemberdayaan Keluarga dalam Deteksi Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir dengan Buku KIA. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(1), 16–31. https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i1.7674
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.