Masyarakat penduduk Desa Trombol Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) mayoritas pekerjaan mereka adalah petani yaitu sebesar 37% dengan tercatat lahan persawahan sebesar 23,46% yang semuanya menggunakan sistem tadah hujan. Kabupaten Sragen memiliki curah hujan yang sangat rendah di bulan Maret hingga September. Sehingga sangat tidak mungkin pola tanam yang dilakukan oleh para petani Desa Trombol dengan 3 kali panen padi. Hal ini dikarenakan musim kering yang panjang, serta lahan yang sistemnya tadah hujan. Namun kenyataanya, masyarakat Desa Trombol tetap bisa bercocok tanam padi dan dapat melakukan panen dalam satu tahun sebanyak 3 kali. Untuk menyiasati kekurangan air di musim kering, pada umumnya mereka menggunakan sumur air bor dengan submersible pump yang terkoneksi dengan sumber listrik PLN. Pengadaan instalasi sumur air bor terbilang mahal. Oleh karena itu, sumur bor hanya dimiliki oleh beberapa kalangan saja. Masyarakat yang tidak memiliki sumur bor, menyewa sumur bor dengan tarif per jam antara Rp 25.000,- sampai Rp 30.000,- tergantung dari diameter pipa keluaran. Dengan penggunaan sistem Pompa Air Listrik Tenaga Surya (PALTS) maka masyakat dapat mengairi sawah tanpa harus menyiapkan sumber listrik dari PLN.
CITATION STYLE
Muhammad Afandi, R., Sahrin, A., & Akhiriyanto, N. (2022). ANALISIS PERFORMA SISTEM POMPA AIR LISTRIK TENAGA SURYA (PALTS) DI DESA TROMBOL KECAMATAN MONDOKAN KABUPATEN SRAGEN. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Dan Mineral, 2(1), 235–244. https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.691
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.