Seni tari mampu mengembangkan kreativitas dan potensi minat bakat pada anak. Oleh karena itu tarian harus sesuai dengan karakteristik anak usia ini.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kreativitas guru dalam membuat koreografi tari Topeng ireng agar sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verivikasi atau kesimpulan. Hasil analisis penelitian menunjukkan hasil bahwa pertama, mengenalkan tari kepada anak termasuk tari topeng ireng sangat penting untuk melatih kreativitas, motoik kasar dan halus, bahasa, kognitif, dan sosial emosional. Seni tari juga mampu melatih koordinasi gerak pada anak. Selain itu Seni tari digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan, membudayakan, serta menanamkan nilai-nilai Seni pada anak usia dini. Kedua, dalam menari yang harus dipersiapkan yaitu musik atau iringan, dan ruangan. ketiga, terdapat 3 tahap yaitu pra pengenalan, tahap pelaksanaan, dan evaluasi. Ketiga, terdapat 3 komponen koreografi antara lain gerak, iringan musik, rias, dan kostum tari.
CITATION STYLE
Putri, M. A., & Pamungkas, J. (2023). “Topeng Ireng” Proses Kreativitas Koreografi Guru dalam Pembelajaran Seni AUD. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(4), 4081–4096. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i4.4651
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.