Pemanfaatan Rhizobakteri dari Gulma di UB Forest sebagai Agen Antagonis Penyakit Layu Bakteri pada Kentang

  • Fauzul Izza J
  • Qurata Aini L
  • Rizkyta Kusuma R
N/ACitations
Citations of this article
32Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAK Penyakit layu bakteri yang diakibatkan oleh patogen Ralstonia solanacearum merupakan kendala yang sering terjadi pada budidaya tanaman kentang. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan rhizobakteri yang efektif mengendalikan penyakit layu bakteri dan meningkatkan pertumbuhan pada tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, UB Forest, dan Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Rhizobakteri diisolasi dari perakaran gulma di UB Forest kemudian dilakukan pengujian aktivitas sebagai pemicu pertumbuhan. Rhizobakteri yang terpilih dilakukan pengujian sifat antagonis terhadap R. solanacearum secara in vitro dan penekanan terhadap angka kejadian penyakit serta pertumbuhan tanaman kentang. Identifikasi isolat dilakukan secara fisiologi, biokimia dan molekuler. Hasil eksplorasi didapatkan 20 isolat rhizobakteri yang bersifat antagonis terhadap R. solanacearum. Isolat AGR 2 memiliki diameter penghambatan yang sama dengan bakterisida secara in vitro. Secara in vivo isolat bakteri AGR 1, AGR 2 dan EPT 9 dapat meningkatkan rerata jumlah daun lebih tinggi dibandingkan dengan bakterisida pada 1 dan 2 MSA (minggu setelah aplikasi). EPT 9 mampu menekan angka kejadian penyakit layu bakteri 55,6 % setelah 5 MSA dan meningkatkan berat umbi sebesar 59,3 % lebih tinggi dari perlakuan kontrol. Isolat AGR 2 diketahui sebagai Pseudomonas aeruginosa dan EPT 9 merupakan Bacillus cereus. Kata Kunci: Bacillus, kentang, layu bakteri, Pseudomonas, 16s rRNA, ABSTRACT Bacterial wilt disease caused by pathogen Ralstonia solanacearum has created severe problem mainly on potato. The aim of this research was to obtain rhizobacteria isolates, which were effective to control bacterial wilt disease and promote plant growth in potato. Research was conducted in Plant Disease Laboratory, UB Forest and Tulungrejo, Bumiaji, Malang. Rhizosphere soils were derived from plant roots in UB Forest and the isolated bacteria were tested for their plant growth promotion attributes. Selected rhizobacteria then tested to against R. solanacearum in vitro test, suppressing disease incident and for their abilities in plant growth on potato performance. Isolated bacteria were identified based on physiology, biochemistry and molecular. The results showed that 20 rhizobacteria isolates were antagonistic to R. solanacearum. AGR 2 has inhibition zone similar to bactericide in vitro trials. AGR 1, AGR 2 and EPT 9 isolates increased leaves amount higher than bactericide at 1 to 2 MSA. EPT 9 suppressed bacterial wilt disease 55.6% after five weeks of application and tuber production was increased by 59,3% compared to control. AGR 2 was identified as Pseudomonas aeruginosa and EPT 9 was Bacillus cereus.

Cite

CITATION STYLE

APA

Fauzul Izza, J., Qurata Aini, L., & Rizkyta Kusuma, R. (2018). Pemanfaatan Rhizobakteri dari Gulma di UB Forest sebagai Agen Antagonis Penyakit Layu Bakteri pada Kentang. Biotropika - Journal of Tropical Biology, 6(2), 54–63. https://doi.org/10.21776/ub.biotropika.2018.006.02.03

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free