Aceh wilayah yang menerapkan Syariat Islam. Namun, zikir suluk yang telah diperkenalkan oleh Syeikh Abdul Rauf maupun Syeikh Muhammad Muda Waly di Aceh pada masa lampau belum dijadikan modal sosial dalam psikoterapi di kalangan masyarakat Aceh. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan aspek terapi zikir suluk di kalangan masyarakat dari perspektif psikologis. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif partisipatif terhadap tiga responden praktisi utama dari Dayah M, Dayah DT, dan Dayah B. Data diperoleh melalui observasi, wawancara terhadap pimpinan zikir suluk, studi dokumentasi dan partisipatif. Analisa data guna memperlihatkan sejumlah aspek zikir suluk yang sesuai dengan psikoterapi. Teknik analisis data mengunakan domain, taksonomi dan analisis konten. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi untuk melihat relevansi zikir suluk dengan psikoterapi. Tiga temuan utama mencakup praktik zikir suluk, aspek psikoterapi dalam zikir suluk, dan zikir sebagai media psikoterapi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara psikologis terdapat kesamaan yang kuat antara zikir suluk dengan psikoterapi. Hal ini memberikan arah baru terhadap pengembangan psikoterapi. Kajian zikir suluk memiliki nilai signifikan karena dapat menggali faedah yang belum sepenuhnya terungkap secara akademis.
CITATION STYLE
Ibrahim, I., & Mirza, M. (2022). PRAKTIK ZIKIR SULUK SEBAGAI PSIKOTERAPI DI ACEH. Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah, 5(2), 209–232. https://doi.org/10.24815/s-jpu.v5i2.27453
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.