Bengkel Las Mulia Utama Perkasa memiliki permasalahan pada proses produksi stan kontainer yaitu adanya cacat pada pengelasan dan pengecatan. Maka dari itu dibutuhkanlah pengendalian kualitas, melalui pengendalian kualitas akan dapat dicari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, yaitu dari faktor manusia, mesin , material. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui jenis cacat terbesar, dapat mengetahui penyebab terjadinya kecacatan pengelasan dan pengecatan, dapat mengetahui hasil nilai RPN dari perhitungan menggunakan metode FMEA (Failure Mode And Effect Analysis). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat jenis cacat yang dominan yaitu welding tembus dalam pengelasan dengan presentase 33.33% dan dalam pengecatan Bintik kasar dengan presentase 22.22%. Nilai RPN tertinggi yaitu cacat welding tembus pada mode kegagalan arus las yang tinggi sebesar 392 yang didapat dari hasil perkalian nilai severity 8, nilai occurance 7 dan nilai detection 7. Penyebab tingginya cacat welding tembus dari faktor mesin yaitu arus trafo las yang tidak stabil karena kurangnya perawatan perbaikan berkala pada trafo las.
CITATION STYLE
Yanuar Syarifudin, & Ayik Pusakaningwati. (2023). ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STAN KONTAINER DENGAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) DI BENGKEL LAS MULIA UTAMA PERKASA. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(11), 4177–4188. https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i11.6129
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.