Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah: Negara vs Swasta

  • Iswari P
  • Amanah A
N/ACitations
Citations of this article
124Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kinerja Keuangan diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Financing Deposit to Ratio (FDR). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif dan alat analisis data menggunakan Independent Sampel T Test. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, didapati dari laporan keuangan empat bank umum syariah yang dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu Bank Umum Syariah Milik Negara : Bank Negara Indonesia Syariah dan Bank Mega Syariah, Bank Umum Syariah Milik Swasta : Bank Muamlat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. yang menjadi sampel peneliti yang telah diaudit dan dipublikasikan periode tahun 2010-2013. Penelitian Capital Adequacy Ratio (CAR) pada BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan, Non Performing Finance (NPF) pada BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan, Return on Asset (ROA) pada BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan, Return on Equity (ROE) pada BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan dan Financing Deposit to Ratio (FDR) BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan. Hasil Penelitian menunjukan adanya perbedaan Kinerja Keuangan BUS Milik Negara dan BUS Swasta secara signifikan dilihat dari rasio keuangan, dan Kinerja Keuangan BUS Milik Negara lebih baik dibandingkan dengan Kinerja Keuangan BUS Swasta.

Cite

CITATION STYLE

APA

Iswari, P. W., & Amanah, A. (2018). Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah: Negara vs Swasta. Islaminomics: Journal of Islamic Economics, Business and Finance, 6(2). https://doi.org/10.47903/ji.v6i2.36

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free