Kinerja Keuangan diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Financing Deposit to Ratio (FDR). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif dan alat analisis data menggunakan Independent Sampel T Test. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, didapati dari laporan keuangan empat bank umum syariah yang dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu Bank Umum Syariah Milik Negara : Bank Negara Indonesia Syariah dan Bank Mega Syariah, Bank Umum Syariah Milik Swasta : Bank Muamlat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. yang menjadi sampel peneliti yang telah diaudit dan dipublikasikan periode tahun 2010-2013. Penelitian Capital Adequacy Ratio (CAR) pada BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan, Non Performing Finance (NPF) pada BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan, Return on Asset (ROA) pada BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan, Return on Equity (ROE) pada BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan dan Financing Deposit to Ratio (FDR) BUS Milik Negara dan BUS Swasta terdapat perbedaan. Hasil Penelitian menunjukan adanya perbedaan Kinerja Keuangan BUS Milik Negara dan BUS Swasta secara signifikan dilihat dari rasio keuangan, dan Kinerja Keuangan BUS Milik Negara lebih baik dibandingkan dengan Kinerja Keuangan BUS Swasta.
CITATION STYLE
Iswari, P. W., & Amanah, A. (2018). Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah: Negara vs Swasta. Islaminomics: Journal of Islamic Economics, Business and Finance, 6(2). https://doi.org/10.47903/ji.v6i2.36
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.