Macan Tutul Jawa merupakan satwa khas Pulau Jawa yang saat ini populasinya semakin menurun. Hal tersebut disebabkan oleh perburuan liar yang sampai saat ini tidak terkendali, serta semakin berkurangnya habitat asli mereka. Apabila tidak segera dilakukan sebuah tindakan kepunahan Macan Tutul Jawa, dapat berdampak buruk bagi ekosistem alam. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan populasi mereka adalah dengan kegiatan konservasi. Konservasi merupakan wadah yang dapat digunakan untuk melindungi, menjaga, serta mengembangbiakan satwa yang populasinya semakin berkurang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menjaga serta mengembangbiakan Macan Tutul Jawa agar terhindar dari kepunahan yang menggunakan penerapan tema Arsitektur Ekologi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik dokumen, dan teknik wawancara. Penerapan konsep makro pada perancangan ini bertajuk Nature. Nature berarti sebagai alam adalah basis dari desain rancangan. Mikro konsep tatanan lahan terarah Tatanan lahan memiliki mikro konsep terarah, yang bertujuan untuk mengerahkan antara zona publik dan zona private. Mikro konsep pada bentuk menggunakan konsep adaptif. Arsitektur ekologi sangat adaptif terhadap arsitektur tradisional, oleh sebab itu bentuk bangunan akan mencerminkan bentuk arsitektur tradisional khas Banyuwangi. Sedangkan mikro konsep ruangan menggunakan konsep open space. Konsep pada setiap ruangnya didesain dengan menggunakan banyak bukaan sehingga sirkulasi pada setiap ruangnya dapat berjalan dengan baik.
CITATION STYLE
Febriyani, F. S. M., Atika, F. A., & Poedjioetami, E. (2022). PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR EKOLOGI DALAM RANCANGAN PUSAT KONSERVASI MACAN TUTUL JAWA DI BANYUWANGI. CERMIN: Jurnal Penelitian, 6(1), 241. https://doi.org/10.36841/cermin_unars.v6i1.1731
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.