Sistem biometrika adalah suatu sistem pengenalan diri menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia seperti sidik jari, telapak tangan, telinga, retina, iris mata, wajah, suhu tubuh, tanda tangan, dll. Iris mata merupakan salah satu biometrika yang sangat stabil, handal, akurat dan merupakan metode autentikasi biometrika tercepat oleh karena itu merupakan suatu topik penelitian yang sangat diminati oleh banyak peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara otomatis seseorang berdasarkan citra iris mata miliknya menggunakan jaringan syaraf tiruan levenberg-marquardt. Penelitian ini menggunakan metode deteksi tepi cany dan circular hough transform untuk segmentasi wilayah iris yang terletak diantara pupil dan sclera serta metode ekstraksi ciri gray level cooccurence matrix (GLCM) yang digunakan untuk ekstraksi ciri. Ciri-ciri tersebut adalah maximum probability, correlation, contrast, energy, homogeneity, dan entropy. Ciri-ciri tersebut kemudian dilatih menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan aturan pembelajaran levenberg–marquardt algorithm untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan citra irisnya. Penelitian ini menggunakan 150 data citra iris yang masing-masing terbagi atas 100 data citra iris untuk pelatihan dan 50 data citra iris untuk pengujian. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh correct recognition rate (CRR) sebesar 99.98% yang menunjukkan bahwa metode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara otomatis seseorang berdasarkan citra iris mata miliknya.
CITATION STYLE
Dillak, R. Y. (2015). IDENTIFIKASI IRIS MENGGUNAKAN IMPROVED LEVENBERG-MARQUARDT. Jurnal Ilmiah Flash, 1(1), 10. https://doi.org/10.32511/jiflash.v1i1.12
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.