Penelitian tentang formulasi dan uji aktivitas krim pengkelat merkuri berbahan dasar ekstrak etanol alga coklat ( Sargassum sp.) telah dilakukan. Krim diformulasikan dengan beberapa bahan seperti vaselin, gliserol, asam askorbat, karbomer, setil alkohol, dan NaOH. Parameter yang dievaluasi diantaranya organoleptik krim, homogenitas, pH, daya sebar, tipe krim, iritasi kulit, dan daya tercuci krim. Aktivitas pengkelatan diamati dengan menganalisis kandungan merkuri pada kulit tikus yang sebelumnya diberikan krim bermerkuri dibandingkan dengan kulit tikus yang telah dioleskan krim pengkelat merkuri berbahan dasar ekstrak etanol alga coklat. Spektrum FT-IR menunjukkan bahwa ekstrak etanol alga coklat didominasi oleh senyawa gluthation. Berdasarkan parameter evaluasi krim, formulasi terbaik adalah krim dengan komposisi ekstrak alga coklat sebanyak 0,035 % w/v terhadap volume krim, yang ditandai dengan krim yang berbentuk gel kental dan tidak berbau serta memiliki tekstur seperti krim wajah pada umumnya, yaitu lembut dan sedikit berminyak. Krim bersifat homogen dan stabil hingga hari ke 21 percobaan dengan pH=5. Krim juga tidak menimbulkan iritasi dan dapat tercuci habis tanpa bekas. Hasil analisis AAS membuktikan bahwa penggunaan krim pengkelat merkuri berbahan dasar esktrak etanol alga coklat selama kurang dari 2 minggu dengan dosis pemberian 1 kali sehari mampu menyerap merkuri pada tikus dengan aktivitas penyerapan sebesar 50 %. Fomulation and activity test of mercury chelator cream of ethanol extract of brown algae ( Sargassum sp.). Research on the study of formulation an activity test of mercury chelator cream from ethanol extract has successfully done. The cream was formulated with several ingredients such as vaseline, glycerol, ascorbic acid, carbomer, cetyl alcohol, and sodium hydroxide. Parameters were evaluated against organoleptic, homogenity, pH, dispersion type of cream, skin irritation test and washing test. The mercury chelating activity was observed by analyzing mercury concentration in mercury induced mouse skin. The FTIR spectrum shows that ethanol extract of brown algae was dominated by glutathione functional group. The best cream formulation was composed by 0,035% w/v brown algae, formed as a creamy gel that was thick and odorless and had a texture like soft facial cream in general with slightly oily.The cream was homogeneous and stable until the 21 st day of the experiment with pH = 5. The cream produced no skin irritation and could be washed out without a trace. The results of AAS analysis proved that the use of brown algae ethanol extract-based mercury chelating cream for less than 2 weeks with a dose of 1 time a day could absorb mercury in mouse skin with absorption activity of 50%.
CITATION STYLE
Putrinesia, I., Pratama, Y., Asyikin, N., & Rahmalia, W. (2018). Formulasi dan Uji Aktivitas Krim Pengkelat Merkuri Berbahan Dasar Ekstrak Etanol Alga Coklat (Sargassum Sp.). ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 14(1), 168. https://doi.org/10.20961/alchemy.14.1.12242.168-178
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.