Banyaknya jumlah konsumen harian dari Nakamura Seitai menyebabkan fasilitas yang ada kurang memadai untuk mendukung pelaksanaan jasa pijatnya. Areal sekitar lokasi industri ini sudah padat dan sulit untuk pengembangan. Pihak manajemen memutuskan membuka cabang baru di wilayah Kota Ambon dengan mempertimbangkan 3 alternatif lokasi yaitu Urimessing, Batu Meja, Tanah Tinggi, dan Passo. Penilaian masing-masing lokasi menggunakan metode wawancara berdasarkan perspektif pemilik perusahaan. Kriteria umum seleksi lokasi adalah ukuran lokasi, biaya investasi, pasar, bahan baku, dan infrastruktur pendukung. Analisis data menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) menunjukkan Urimessing mendapatkan prioritas tertinggi dari pemilik perusahaan sebagai lokasi pembangunan cabang baru industri pijat tersebut.
CITATION STYLE
Lawalata, V. O., Tupan, J. M., & Kaihena, L. (2018). ANALISIS PEMILIHAN LOKASI YANG TEPAT UNTUK PEMBUATAN CABANG BARU DARI INDUSTRI JASA PIJAT NAKAMURA SEITAI DI PROVINSI MALUKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process). ARIKA, 12(1), 11–24. https://doi.org/10.30598/arika.2018.12.1.11
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.