Material besi tulangan merupakan komponen yang penting dalam sebuah proyek konstruksi gedung bertingkat. Pada proyek di lapangan tidak dapat dihindari munculnya sisa material besi tulangan yang menyebabkan pengeluaran anggaran biaya yang sia-sia. Pemotongan besi tulangan yang tidak optimal di lapangan merupakan penyebab terjadinya waste besi yang cukup tinggi, sehingga diperlukan solusi untuk mengurangi waste besi. Metode Linear Programming merupakan salah satu solusi untuk mengurangi waste besi dan jumlah besi tulangan. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pemotongan besi tulangan yang optimal dengan waste besi dan biaya yang kecil. Selain itu juga mengetahui perbedaan sisa pemotongan besi tulangan di lapangan dengan sisa pemotongan besi tulangan menggunakan Metode Linear Programming. Untuk menghasilkan nilai waste besi dan jumlah besi tulangan dari model Linear Programming diperlukan bantuan program LINDO. Penelitian ini dilakukan pada dua proyek konstruksi gedung bertingkat di Jakarta. Dalam penelitian ini terdapat dua cara yang digunakan dalam menghasilkan persentase penghematan, yaitu cara pertama, mengerjakan berdasarkan diameter pada pekerjaan masing-masing dan cara kedua, mengerjakan berdasarkan diameter yang digabungkan. Untuk cara pertama didapatkan 3,6% untuk proyek X dan 3,9% untuk proyek Y, sedangkan untuk cara kedua didapatkan 4% untuk proyek X dan 4,51% untuk proyek Y. Berdasarkan hasil tersebut, maka disimpulkan bahwa cara pertama yang lebih layak untuk dilaksanakan di lapangan karena tidak membutuhkan waktu pengerjaan yang lama.Kata kunci: waste besi, Linear Programming, program LINDO, besi tulangan, Bar Bending Schedule
CITATION STYLE
Margaretta, J., & Gondokusumo, O. (2018). PENERAPAN METODE LINEAR PROGRAMMING UNTUK ANALISIS PEMOTONGAN BESI TULANGAN PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI JAKARTA. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 1(2). https://doi.org/10.24912/jmstkik.v1i2.1029
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.