Chlorination Plant adalah suatu alat yang dapat mengelektrolisa air laut dan menghasilkan Sodium Hypochlorite (NaOCl). NaOCl selanjutnya diinjeksikan ke intake air pendingin condenser, untuk melumpuhkan mikroorganisme laut agar tidak bersarang dan merusak peralatan. Dari data riwayat kerusakan di PT. PJB UP Gresik, ada 180 gangguan selama tahun 2001 – 2018 yang mengakibatkan Chlorination Plant gagal beroperasi. Untuk mencari penyebab dasar dari kegagalan yang dominan, akan dikaji lebih lanjut dengan metode Failure Mode and Effect Analysis dilanjutkan metode Fault Tree Analysis kemudian diberikan usulan pencegahan untuk meminimalkan terjadinya kegagalan pada Chlorination Plant. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Rectifier SCR Resistansi Rendah, Cell Chlorine Bocor dan Sea Water Supply Strainer Buntu adalah penyebab kegagalan yang paling dominan. Untuk menurunkan resiko kegagalan, selanjutnya disarankan untuk mereview standart job prediktif maintenance pada peralatan tersebut, sedangkan kegagalan yang diakibatkan karena umur diusulkan untuk memetakan remaining useful life peralatan.
CITATION STYLE
Hidayat, H. (2022). ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN CHLORINATION PLANT DENGAN METODE FMEA DAN FTA. JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri), 2(3), 451. https://doi.org/10.30587/justicb.v2i3.3923
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.