Jalan Suherman dengan jalan Otto Iskandandar Dinata yang mengarah ke Kabupaten Bandung merupakan sebuah jalan dengan kelas jalan IIIA sebagai penghubung antar provinsi. Karena jalan ini merupakan kelas jalan provinsi, maka volume lalulintas pada jalan ini dianggap padat selama 24 jam. Pada ruas jalan ini juga terdapat sebuah pemisah jalan yang sudah dianggap sebagai bundaran oleh masyarakat setempat. Bentuk dari pemisah jalan ini memang tidak layak menjadi bundaran karena dari bentuknya yang tidak bundar sehingga menyebabkan kemacetan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk merencanakan diameter bundaran berikut dengan elemen bundaran seperti, diameter pulau pusat, lebar apron truk, lebar jalur lingkar, dan pulau pemisah pada lengan pendekat dengan tujuan memperlancar arus lalulintas dan memberikan keamanan bagi pengendara khususnya bagi kendaraan besar yang melintas. Penelitian ini dilakukan di Bundaran Adipura Garut dengan batasan100 meter dari bundaran ke luar lengan pendekat. Data yang diambil dari lapangan berupa data VLHR (Volume Lalulintas Harian Rata-Rata) dan data geometrik jalan yang berupa ukuran eksisting pemisah jalan dan lebar jalan. Untuk perhitungan VLHR dilakukan selama 2 x 24 jam diambil pada hari kerja dan hari libur yaitu pada hari selasa tanggal 17 Mei 2016 dan hari minggu 22 Mei 2016. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, jumlah kendaraan/hari pada hari Selasa 17 Mei 2016 adalah 8.947 Kendaraan/hari dan pada hari Minggu 22 Mei 2016 adalah 8.041 kendaraan/hari. Dari kedua data tersebut diambil data yang terbesar sebagaikebutuhan untuk perencanaan yaitu data pada hari Selasa 17 Mei 2016 dengan jumlah 8.947 Kendaraan/hari. Kendaraan terbesar yang melintas merupakan kendaraan dengan jenis semi trailer yaitu truk 4 as pengangkut bahan bakar minyak 24.000 Liter.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Farhan Ferbian. (2017). Perencanaan Persimpangan Sebidang Bundaran Adipura Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut (Studi Kasus Pemisah Jalan Depan Alun-Alun Tarogong Garut). Jurnal Konstruksi, 15(1), 57–74. https://doi.org/10.33364/konstruksi/v.15-1.584