Upaya peningkatan pangan dilakukan pemerintah terjadi di Provinsi Jawa Barat yang mengusahakan padi organik. Namun pada tahun 2016-2017 jumlah produksi padi organik yang terus mengalami penurunan sehingga tidak terpenuhinya kuota ekspor. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan semakin berkurangnya petani dan tenaga kerja tani mengunakan lahan pertanian untuk usahatani beras organik. Biaya yang dikeluarkan dalam usahatani organik lebih tinggi dibandingkan konvensional. Selain itu persyaratan sertifikasi organik membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga produksi padi organik menggunakan waktu yang tidak singkat. Sehingga perlu adanya pengukuran efisiensi ekonomis usahatani dalam kegiatan usahatani padi organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi ekonomis padi organik di Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah stochastic Frontier dengan software Frontier Version 4.1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan usahatani padi organik belum efisien secara ekonomi. Nilai efisiensi ekonomi yaitu 0,78 lebih dari nilai batas efisiensi yaitu lebih besar dari 0,7. Nilai efisiensi ekonomi yang diperoleh menunjukkan bahwa petani menggunakan input dengan harga yang tinggi namun dapat diantisipasi dengan harga jual tinggi. Upaya yang harus dilakukan petani adalah bekerjasama dalam penyediaan input yaitu pupuk kandang serta perlu adanya pemantauan lahan untuk kegiatan sertifikasi organik. Kata kunci : Efisiensi, Ekonomis, Produksi Padi Organik, Stochastic Frontier
CITATION STYLE
Jakiyah, U., & Nurhidayah, S. (2019). EFISIENSI EKONOMIS USAHATANI PADI ORGANIK DI KABUPATEN TASIKMALAYA. Jurnal Hexagro, 3(1). https://doi.org/10.36423/hexagro.v3i1.307
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.