Beban Kerja Dapat Mempengaruhi Burnout Syndrome pada Perawat di Ruang Rawat Inap RS X Jakarta

  • Nurmawati D
  • Jumari
  • Daeli W
N/ACitations
Citations of this article
64Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar Belakang: Tenaga kesehatan harus meningkatkan pelayanan kesehatan yang berdampak tingginya kelelahan (Burnout) yang terjadi pada tenaga kesehatan khususnya perawat. Pandemi dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan pada perawat, mereka sangat penting dalam melaksanakan perawatan kesehatan. Tujuan: Penelitian ini mengetahui hubungan beban kerja dengan burnout syndrome pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit X Jakarta tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 71 orang yang bekerja di RS X Jakarta dengan uji statistik yang digunakan uji Chi-Square. Hasil: Beban kerja perawat sebagian besar mengalami beban kerja sedang sebanyak 30 (42,3%), dan perawat yang mengalami burnout syndrome tinggi sebanyak 51 responden (71,8%). Didapatkan p-value = 0,024 < 0,05 menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara beban kerja dengan burnout syndrome. Kesimpulan: Usia responden terbanyak berusia 21-30 tahun, jenis kelamin sebagian besar perempuan, status pernikahan responden sebagian besar menikah, pendidikan responden sebagian besar D3, lama bekerja terbanyak yaitu lebih dari 3 tahun. Beban kerja dengan burnout syndrome memiliki hubungan yang signifikan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nurmawati, D., Jumari, & Daeli, W. (2022). Beban Kerja Dapat Mempengaruhi Burnout Syndrome pada Perawat di Ruang Rawat Inap RS X Jakarta. Journal of Management Nursing, 1(3), 68–76. https://doi.org/10.53801/jmn.v1i3.31

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free