Karya Tugas Akhir (TA) yang berjudul “Visualisasi Body-Shaming Dalam Fotografi Ekspresi”, pencipta mengambarkan adanya pengaruh yang dapat ditimbulkan akibat polemik yang terjadi dimasyarakat secara luas yakni body-shaming terhadap kesehatan mental seseorang termasuk menurunnya tingkat kepercayaan dan nilai diri atau self-esteem. Tindakan perundungan fisik body-shaming umumnya dilakukan dengan unsur kesengajaan baik secara verbal maupun nonverbal seperti pada sosial media khususnya Instagram. Body-shaming dapat diartikan sebagai pemberian komentar negatif yang menjurus kepada penghinaan kepada fisik seseorang. Studi/Projek Independen ini menggunakan fotografi ekspresi sebagai bahasa ungkap, dengan pencetakan di media kanvas. Dalam penciptaanya, pencipta menggunakan beberapa tahapan meliputi eksplorasi, eksprerimentasi, forming, dan finishing. Menggunakan sejumlah teori yang berkaitan dengan body-shaming serta, teori fotografi ekspresi serta teori estetika fotografi. Hasil dari Studi/Projek Independen ini adalah sepuluh buah karya foto ekpresi yang memvisualisasikan perasaan yang dialami korban body-shaming serta bagian-bagian tubuh yang kerap menjadi objek penghinaan. Karya ini masing-masing berjudul Desperate, Fracture dan Impenetrable. Karya ini diciptakan dengan tujuan untuk menggunakan fotografi sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran dalam berperilaku yang baik dan benar sehingga tidak melakukan tindakan perundungan verbal yang berujung pada perilaku body-shaming.
CITATION STYLE
Sanjaya, I. G. K. D., Darmawan, I. D. M., & Nindhia, C. I. P. (2022). VISUALISASI BODY-SHAMING DALAM FOTOGRAFI EKPRESI. Retina Jurnal Fotografi, 2(2), 211–221. https://doi.org/10.59997/rjf.v2i2.1031
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.